Hei!
Saya rasa sekarang saatnya untuk membahas salah satu teknik bermain harmonika diatonik, yang paling spektakuler, dan membuat harmonika diatonik menjadi alat musik yang mencengangkan banyak orang.
Teknik itu disebut teknik Bending. Bending berarti menekukkan atau membengkokkan. Dalam hal ini yang di"bengkok"kan adalah nada...uhm, walaupun pengertiannya tak seharafiah demikian. Tapi mari kita selidiki bersama mengenai teknik yang kerapkali membuat penasaran para pemula.
Pada tulisan sebelumnya, saya pernah membahas mengenai susunan nada yang dapat dihasilkan oleh sebuah harmonika diatonik, yaitu susunan nada Richter (Richter Tuning). Dengan menggunakan susunan nada tersebut, sebuah harmonika ternyata mempunyai kekurangan, yaitu ada beberapa nada pada tangga nada mayor, yang "hilang" atau tak dapat dihasilkan dengan hanya menggunakan cara sedot & tiup biasa.
Pada awalnya, ketiadaan nada-nada tersebut dianggap sebagai sebuah cacat. Namun saat harmonika-harmonika buatan Jerman dibawa masuk ke Amerika (sekitar akhir abad 19-awal abad 20) dan dimainkan oleh orang-orang kulit hitam di sana, sesuatu yang ajaib terjadi. Dengan mengubah posisi bermain dari yang sebagian besar menggunakan nada tiup, menjadi sebagian besar nada sedot (belakangan inilah yang disebut dengan 2nd Position), ada lubang-lubang yang dapat menghasilkan nada lain.
Nada ini didapat dengan mengubah kombinasi posisi antara rongga mulut, bibir dan lidah. Inilah yang kemudian disebut "Teknik Bending". Dengan menggunakan teknik Bending, nada-nada yang tidak dapat diraih dengan cara sedot tiup "polos" biasa, dapat dihasilkan. Secara menakjubkan juga, tangga nada yang didapat dari 2nd Position ini adalah tangga nada yang sangat pas dengan Blues Scale, karena mengandung nada flatted 7th (gampangnya seperti ini: pada tangga nada mayor, nada "Si" diturunkan setengah-red). Jadi, yang awalnya sempat dianggap sebagai sebuah cacat, (karena ketiadaan beberapa nada) dengan adanya teknik ini justru mengubah segalanya. Teknik ini membuka kunci pintu menuju ke sebuah dimensi baru dalam bermain harmonika. Boleh dikatakan, mungkin hal ini tak direncanakan sebelumnya oleh para pembuat harmonika. Blessing in disguise, maybe......hahahaa...
Tapi itulah uniknya harmonika....makin penasaran? Terus ikuti tulisan saya berikutnya....!
Papa Monique, hari minggu ini ke Taman Menteng nggak? Kalau ya saya mau lihat anda latihan. Tx.
ReplyDeleteTadi saya ke Taman Menteng dan Surapati nggak ada tuh...
ReplyDeletegan , ane dikasih harmonica 48 lubang, 24 atas bawah . tapi rapet banget antara lubang atas dan bawah
ReplyDeletedisitu ada tulisan MADE IN china dan merk Hero
ane mau tanya harmonica gtu genrenya bisa apa aja? soalnya ane cuma tertarik sama music klasik dan medival ala abad2 pertengahan
Hai mas Adhi Yudiansyah,
DeleteHarmonika punya mas itu jenis Tremolo, dan untuk memainkan musik klasik sepertinya susah, karena tidak bisa menghasilkan nada-nada kromatik.
Paling bisa untuk lagu pop tapi yang tak mengandung nada-nada kromatik mas....
Terima kasih sudah mampir di sini ya mas...
Salam Sedot Sebul!
Bang, klo mau nyari harmonica kromatik merk suzuki scx-48 adanya dmana ya bang?
ReplyDeleteBang, klo mau nyari harmonica kromatik merk suzuki scx-48 adanya dmana ya bang?
ReplyDeleteHmm...mas Affan,
DeleteBiasanya di toko buku Gramedia suka ada tuh gerai MG Sport & Music. Nah, disitu biasanya jualan Suzuki SCX, meski ga banyak. Paling satu dua yang di display.
Kalau di Jakarta sih ada toko MG Sport & Music nya khusus. Atau mau titip saya?
Monggo....