Sunday, August 30, 2015

Contoh pola Chugging

Hai hai....Kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk belajar teknik Chugging. Pada prinsipnya teknik Chugging itu menirukan suara lokomotif kereta api, namun bisa juga dimodifikasi menjadi beberapa pola lain.

Nah, pada video saya kali ini, variasi yang ingin saya bagikan menggunakan pola "Chak-a-Chak-a". Apa itu ya?

Ya, itulah rangkaian suku kata yang diucapkan sembari kita menyedot atau meniup harmonika kita. Lidah memainkan peran penting dalam memotong aliran udara, dengan menyebutkan rangkaian suku kata tersebut.

Berikut contoh pola variasi Chugging yang saya mainkan dalam video ini :

"Chak-a-Chak-a | Chak-a-Chak-a | Chak-a-Chak-a | Duuu-Duuu |"

Penerapannya sama saja saat meniup atau menyedot, bedanya, saat menyedot, kata "Chak-a" seolah diucapkan sambil menghisap udara, sementara kata "Duuu-Duuu" kita ucapkan saat meniup. Sebaliknya, saat meniup, kata "Chak-a" kita ucapkan sembari meniup, sedangkan kata "Duuu-Duuu" kita ucapkan sambil menghisap. Ini perlu dilakukan karena sebenarnya bermain harmonika pada prinsipnya sama seperti kita bernafas. Kita tak bisa terus menerus menyedot, tanpa meniup, karena paru-paru kita akan keburu penuh dengan udara. Begitu juga saat meniup, kita tak bisa melakukannya terus menerus, karena paru-paru kita akan keburu kehabisan udara. Nah, dalam contoh pola di atas, kata "Duuu-Duuu" menjadi semacam mekanisme penyeimbang. Saat kita menyedot, "Duuu-Duuu" menjadi mekanisme pembuang udara, sedangkan saat meniup, menjadi mekanisme pengambil udara.

Bingung? Coba kita lihat pola berikut ini :

# Menyedot :

"Chak-a-Chak-a | Chak-a-Chak-a | Chak-a-Chak-a | Duuu-Duuu |"
         (sedot)                 (sedot)                  (sedot)              (tiup)

Meniup :

"Chak-a-Chak-a | Chak-a-Chak-a | Chak-a-Chak-a | Duuu-Duuu |"
         (tiup)                     (tiup)                     (tiup)              (sedot)

Cobalah dengan tempo yang sangat lambat, lalu makin lama makin dipercepat.

Baiklah, selamat mencoba, semoga berguna ya! Salam Sedot Sebul!

Thursday, August 27, 2015

Woles Selow Blues

Oke!
Sekali-sekali nyobain belajar main gitar sambil main harmonika juga. Kira-kira bisa nggak ya? Nah, karena bingung mau nyanyi lagu apa, akhirnya saya mencoba bikin lagu sendiri...
Judulnya "Woles Yang Nggak Bisa Dibawa Selow"..hhahahahaha.....biar dibilang kekinian dikit lah....

Dan, ternyata main harmonika sambil memetik gitar itu susahnya minta ampun! Mulut saya bersusah payah "mengejar" harmonika yang terpasang di holdernya. Sampai monyong-monyong pun kadang masih belum bersih single note nya...

Baiklah, tanpa banyak ucap, silakan disimak video berikut ini dan silakan hujani dengan kritikan...saya terima seikhlas-ikhlasnya...hahahahahhaa....

Wednesday, August 19, 2015

Mengenal Suzuki Olive

Seperti yang pernah saya utarakan, berkat seseorang yang sangat istimewa, saya berkesempatan untuk memiliki Suzuki Olive yang penampakannya kelihatan menggoda itu. Nah, kali ini saya ingin memberikan sedikit ulasan mengenai Olive, ketika digunakan untuk memainkan alunan melodi Blues.

Menurut saya, Suzuki Olive masih kurang "gahar" dan "nakal" untuk bermain Blues. Suaranya cenderung hangat, dan kurang kotor. Mungkin lebih cocok untuk memainkan lagu-lagu bernuansa Jazz. Cuma, suaranya yang empuk masih enak lah untuk memainkan Slow Blues. Mudah di-bending dan akurat nadanya.

Menggenggam Olive buat saya nyaman-nyaman saja. Seperti produk Suzuki yang lain, ergonomi memang sangat diperhatikan. Posisi bibir juga enak saja ketika mencumbui Olive ini...heheheheh...

Singkat kata, menurut saya Suzuki Olive masih kurang nakal untuk bermain Blues dan cenderung pas untuk memainkan lagu Jazzy. Akurasi nada yang pas, enak untuk memainkan lead melody.

Cuma yah, harganya lumayan juga buat kantong saya.....wkwkwkwkwk....