Wednesday, September 25, 2013

Reyharp & Rega Dauna : The Rising Stars

Siapa bilang Indonesia tak memiliki pemain harmonika yang mumpuni? Kalau tak banyak orang yang tahu, itu mungkin karena kurangnya publikasi. Tapi sebenarnya para pemain harmonika di Indonesiapun sudah terdengar gaungnya sampai ke luar negeri. Tak hanya pemain-pemain senior, seperti wak Hari Pochang, om Krisnablues, mas Oyo, om Benny Likumahuwa, om Iman Budi Santoso, dan yang lainnya. Tapi juga anak-anak muda yang mulai menampakkan tajinya dalam hal bermain harmonika.

Belakangan ada dua orang anak muda, sangat muda malahan, yang bintangnya mulai bersinar. Kebetulan mereka berdua adalah sahabat karib, dan sama-sama bergabung di grup FB Pencinta Harmonika. Mereka berdua punya kesamaan : belajar harmonika dari usia yang sangat muda, dan besar dalam keluarga pemusik. Uniknya meski sama-sama memilih harmonika sebagai instrumen utama mereka, masing-masing memutuskan untuk berbeda. Yang satu memainkan harmonika diatonik, sedangkan yang lain memilih untuk memainkan harmonika kromatik.

Mari kita berkenalan dengan dua orang anak muda yang luar biasa ini.

Reyharp

Reyharp besar di keluarga yang tak bisa jauh dari musik. Pamannya, adalah seorang pemain harmonik Blues terkenal dari Bandung, yaitu wak Hari Pochang. Tak heran bila Reyharp terkena "racun" diatonik dari pamannya itu. Reyharp rupanya sangat menyerap "racun" itu sehingga membuat dirinya mahir bermain harmonika diatonik...hahahaha....Kepiawaiannya memainkan harmonika diatonik membawanya melesat ke level internasional. Pada tahun 2012, hasilnya mulai nampak nyata. Reyharp mengikuti kejuaraan Asia Pacific Harmonica Festival di Kuala Lumpur, Malaysia, dan berhasil menyabet juara 1! Tambahan lagi, karena Reyharp lebih sering menggunakan harmonika diatonik merk Hohner, maka Hohnerpun menjadikannya salah satu endorsee bagi produk-produk mereka. Luar biasa bukan? Namanyapun masuk dalam daftar pemain harmonika kelas dunia, dan dapat dilihat di sini.
Reyharp terkenal dengan permainannya yang cepat dan ditaburi dengan teknik overblow dan overdraw yang sangat "ngeri". Buat dia, tak masalah bila harus memainkan beberapa lagu dengan nada dasar yang berbeda, dengan hanya 1 harmoika diatonik. Bayangkan, di usia muda, Reyharp sudah menguasai teknik overbend dengan sangat luwes. Berikut salah satu video yang menampilkan permainan maut Reyharp :


Rega Dauna

Rega Dauna juga lahir dan besar di keluarga yang "full music". Ayahnya, Glen Dauna, adalah seorang musisi jazz kenamaan negeri ini. Kakaknya juga adalah seorang pemain terompet berpengalaman. Sedangkan Rega memilih untuk memainkan harmonika kromatik. Anak muda yang energik dan ramah ini makin lama makin menunjukkan kematangannya dalam memainkan harmonika kromatik. Sejauh yang saya tahu, merk Suzuki adalah merk favoritnya, sehingga kadang terjadi sebuah adegan "cela-celaan" bila Rega dan Reyharp bertemu. Yang satu adalah endorsee Hohner, yang lain adalah pengikut setia Suzuki. Hahahahah....
O ya, pada Asia Pacific Harmonica Festival tahun 2012 yang lalu, Rega juga ikut di kategori harmonika kromatik, namun sayang belum berhasil mendapatkan juara. Meskipun menurut saya, bisa ikut di festival tersebut adalah hal yang luar biasa :)
Bersama dengan ayahnya, Rega kerap tampil memberikan sentuhan-sentuhan melodi dengan harmonika kromatiknya. Rega juga kerap terlibat dalam kolaborasi dengan banyak musisi. Salah satunya nampak pada video berikut, yang menampilkan salah satu lagu dalam album "Di Atas Rata-rata", produksi Erwin Gutawa dan Gita Gutawa.


Rega  sering tampil di Java Jazz Festival, dan juga tampil rutin di beberapa tempat di Jakarta, seperti kafe ataupun mal. Kalau tidak salah, Rega punya jadwal tetap tampil di mal Pondok Indah 1, setiap akhir pekan. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, sekali-sekali saksikanlah penampilan Rega di mal tersebut, dan bila Anda sedang beruntung, Anda bisa menyaksikan 2 sahabat, Rega & Reyharp, tampil bersama.

Saya beruntung dapat berteman dengan 2 orang sahabat muda ini. Selain karena mereka tak segan membagi ilmu, tingkah lakunya yang polos dan kocak, khas anak muda, sungguh membuat saya betah ngobrol
bersama mereka. Saya berharap Rega dan Reyharp dapat menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesiapun memiliki anak-anak muda berbakat musik, khususnya harmonika, yang layak diperhitungkan. Semoga duet maut R2 (begitulah panggilan akrab buat mereka di grup Pencinta Harmonika) makin "maut" lagi di masa depan....hehehehe...

Go forward, the Harmonica-Rising Stars of Indonesia!


Harmonika Diatonik & Gitar = Duet Maut?

Harmonika diatonik itu buat kebanyakan orang hanya dianggap sebagai sebuah pelengkap. Bahkan ada juga yang menganggap harmonika hanyalah sebuah "mainan". Tapi saya berani bilang, itu semua salah!

Harmonika diatonik, bisa menjadi sebuah instrumen musik yang luar biasa hebat dalam memberikan aksen dan nuansa melodi unik. Bahkan ketika "hanya" ditemani satu alat musik saja, harmonika sudah bisa membuat orang tersihir. Apalagi bila sang pemain harmonika bisa menyanyi dengan baik dan memiliki suara yang khas pula.

Video berikut adalah sebuah contohnya. Grup musik MuddyShoesBlues hanya berisikan 2 personil. Satu orang sebagai gitaris, yang lainnya sebagai pemain harmonika diatonik sekaligus vokalis. Namun permainan mereka sungguh luar biasa. Terlihat betapa nuansa musik Blues sangat kental, ditambah lagi suara sang vokalis yang serak-serak basah. Tapi yang membuat saya tersihir adalah permainan harmonika diatoniknya. Lolongan harmonika yang dimainkan sungguh membuat bergetar hati ini (...agak sedikit lebay, ya...? wkwkwkw..). Coba bayangkan bila instrumen musik yang digunakan hanya gitar saja. Pasti akan terdengar "kering". Namun begitu ada lolongan harmonika diatonik, maka lagu "Key to the Highway"-nya Little Walter  ini menjadi sangat ciamik!



Harmonika diatonik memang sangat pas bila ditemani oleh gitar, apalagi untuk memainkan lagu-lagu bernuansa Blues. Tanpa adanya tambahan instrumen lain pun rasanya sudah cukup. Nah, jadi bila Anda memiliki teman yang bisa bermain gitar, tak ada salahnya untuk mengajak dia duet. Mainkan saja chord I, IV dan V, lalu tiup sedotlah harmonika Anda...bila "soul"nya dapat, saya yakin permainan Anda berdua tak kalah bagusnya dari Duet Maut yang ada di video ini. Tak percaya? Coba saja! 

Thursday, September 12, 2013

Hohner Bluesband : Amazing Grace cover

Bluesband, seperti yang sudah pernah saya tulis dalam artikel saya sebelumnya, memang dapat dianggap sebagai tipe harmonika entry level dari Hohner. Namun tak berarti suaranya jelek. Saya mencoba membuktikannya sendiri saat saya memainkan sebuah lagu (covering) spiritual yang berjudul "Amazing Grace". Dengan menggunakan backing track hasil rekaman di sebuah piano elektrik, saya mencoba menggunakan Hohner Bluesband tersebut.

Rekamannya dapat didengarkan di sini.

Kalau Anda dengarkan secara teliti, terdengar bahwa beberapa kali ada suara "ngempos". Ya, itulah karakter Hohner Bluesband, yang  menurut saya itu disebabkan karena airtightness-nya  kurang. O ya, mohon maaf bila sempat terdengar ada suara klakson mobil. Maklum, saya tidak merekam permainan ini di studio musik, alias, banyak "suara-suara misteri" yang masuk di rekaman....hehehehe....

Silakan disimak...:)

Tuesday, September 10, 2013

Suzuki Harpmaster

Siapa yang pernah mengalami hal seperti ini : Anda ingin membeli harmonika diatonik yang bagus, tetapi uang yang Anda miliki kurang dari Rp. 260.000,00?

Hmmm...harmonika bagus, tapi terjangkau? Jangan khawatir! Suzuki memiliki satu produk yang bisa memberikan jawabnya. Produk tersebut adalah harmonika diatonik tipe Harpmaster (MR-200). Yup!
Harpmaster adalah sebuah harmonika diatonik keluaran Suzuki yang terjangkau harganya, namun masih memiliki kualitas yang yahud.

Beberapa tahun yang lalu, harmonika tipe ini tidak dijual bebas di Indonesia. Saya pernah harus membelinya dari luar negeri, melalui seorang teman di grup Pencinta Harmonika. Namun kabar baiknya, harmonika ini sudah dijual bebas di Indonesia. Seingat saya, pertama kali masuk Indonesia, Harpmaster dijual dengan harga Rp. 195.000,00. Sekarang, (kalau saya tak salah) harganya adalah sekitar Rp. 235.000,00.

Bila Anda adalah seorang pemula yang sedang belajar cara memainkan harmonika diatonik, dan terbiasa menggunakan harmonika seperti Suzuki EazyRider atau Suzuki Folkmaster, maka Anda akan segera mendapatkan kejutan saat memainkan Harpmaster ini. Kalau biasanya Anda musti bersusah payah melakukan teknik Bending dengan EZR ataupun Folkmaster, maka dengan Harpmaster, Bending bisa dilakukan dengan amat mudah dan halus. Ya, untuk teknik Draw Bend misalnya, Anda tak perlu menyedot kuat-kuat. Cukup posisikan lidah Anda dengan benar, sedot secara halus, dan Bendingpun sudah terjadi! Berdasarkan pengalaman saya, Harpmaster memiliki airtightness yang sangat baik, yang memungkinkan kita untuk dapat melakukan teknik Overbend, asal kita tahu caranya.

Harpmaster dikenal awet dan memiliki ketahanan yang kokoh. Bobotnya memang lebih berat bila dibanding EZR ataupun Folkmaster, namun inilah yang memberikan kesan mantap saat Anda memegangnya. Harpmaster juga memiliki warna comb yang khas, yaitu hijau tua, yang dipadu dengan reed plate berwarna kuning logam, dan cover plate dengan nuansa krom. Comb yang terbuat dari plastik dan dipasang dengan sistem baut, memungkinkan Anda untuk membersihkan bagian dalamnya dengan lebih mudah.  Harpmaster dijual lengkap dengan sebuah kotak plastik yang juga berwarna hijau tua.

Menurut saya pribadi, Suzuki Harpmaster memiliki karakter suara yang cenderung Jazzy, dan kurang garang bila digunakan untuk memainkan lagu-lagu bernuansa Blues. Tapi tergantung masing-masing pribadi yang memainkannya juga, sih...

Sebagai contoh, Anda dapat lihat pada video di bawah iniyang menunjukkan bahwa Suzuki Harpmaster, di tangan yang tepat, dapat menghasilkan suara yang ciamik dan membius. Klip tersebut dibuat oleh seorang pemain harmonika profesional dari Swedia,  bernama Filip Jers. Filip, yang sangat jago ini juga adalah seorang endorsee bagi harmonika buatan Suzuki. Perhatikan baik-baik, pada video terdengar suara hasil overblow dan overdraw bertaburan di sana sini. Bukti bahwa dengan Harpmasterpun kita bisa melakukannya juga. Silakan disimak, dan saya yakin Anda akan segera tergiur untuk membeli sebuah harmonika Suzuki Harpmaster! Selamat mencoba!



Salam Sedot Sebul!