Monday, June 17, 2013

Krisna Blues

Tak pelak lagi, belajar harmonika itu memang paling asyik kalau bisa bertemu dengan orang-orang yang sudah berpengalaman memainkan instrumen ini, apalagi jika pengalaman itu adalah pengalaman profesional yang artinya sudah "manggung" di mana-mana.

Saya beruntung dapat bertemu dengan satu lagi pemain harmonika diatonik top Indonesia. Setelah beberapa kali berinteraksi di dunia maya, satu waktu saya berkesempatan untuk menemuinya secara langsung. Beliau sudah sering tampil di mana-mana, dan bahkan rutin mengisi acara musik bertajuk "Blues Night TVRI" bersama mbak Indah Winar, tentunya di stasiun televisi tertua Indonesia : TVRI.

Beliau adalah om Krisna Waluyo, atau yang sering dikenal dengan nickname "Krisna Blues" atau "Krisna Harmonica". Dalam salah satu kesempatan, beberapa anggota grup Pencinta Harmonika sepakat untuk "nongkrong bareng" di taman Ayodya, Jakarta Selatan. Saat datang ke taman itu, saya kesulitan untuk menemukan beberapa teman yang sudah berjanji akan datang. Namun tak sengaja saya melihat seseorang yang wajahnya sudah familier. Orang itu tak lain adalah om Krisna sendiri. Duduk santai di salah satu bangku, dengan gayanya yang khas, yang kalau boleh saya sebutkan dalam istilah sekarang : "SELOW"..hahahaha....

Akhirnya setelah bertemu dengan beberapa teman, mulailah kami berdiskusi, sharing dan saling tanya jawab. Banyak hal yang kami dapatkan dari om Krisna ini. Bahkan beliau tak segan nge-jam dengan beberapa rekan, yang tak pelak membuat orang-orang disekitar kami terperangah, mendengar permainannya yang memang "ajib" itu...:)

Berikut salah satu cuplikan ketika om Krisna berduet dengan Andre, salah seorang rekan dari grup Pencinta Harmonika.

Satu hal yang saya dapat dari beliau adalah, dalam bermain harmonika, terutama diatonik, untuk memainkan lagu Blues, yang penting adalah "Soul" nya....Tanpa itu, permainan kita hanya akan terdengar biasa-biasa saja. Terlihat dengan jelas bagaimana beliau begitu menikmati permainan, walaupun sekedar jamming saja. Di video juga terlihat bagaimana ada sepasang muda-mudi di belakang mereka yang terpesona oleh duet jamming om Krisna dan Andre tersebut.

Intinya memang, jiwa permainan harmonika itulah yang membuat orang akan tersihir. Dan malam itu om Krisna benar-benar memberi bukti nyata pada saya! Kalau boleh jujur, inspirasi saya belajar harmonika, salah satunya datang dari om Krisna ini.

Salut buat om Krisna, terima kasih buat sharing dan masukannya, juga semoga sukses selalu dalam setiap penampilan om Krisna!

SalamSedotSebul!

Tuesday, June 11, 2013

Utak-atik Harmonika...

Sebagai seorang pemain harmonika, sepertinya lebih asyik bila kita memiliki pengalaman dalam melakukan beberapa perubahan terhadap harmonika kita. Istilahnya : Modifikasi!
Tak perlu yang rumit-rumit, kadang yang sederhana saja bisa menjadi satu pengalaman yang seru. Hanya butuh sedikit keberanian untuk berpikir kreatif, dan tak lama, hasilnya akan terwujud...

Kali ini saya ingin sedikit membagikan pengalaman saya dalam melakukan beberapa modifikasi terhadap harmonika diatonik milik saya. Kebetulan, modifikasi tersebut saya terapkan pada harmonika saya yang murah, supaya saya tak terlalu menyesal bila hasilnya tak sesuai harapan...hahahaha...

Modifikasi ini hanya sebatas komponen luar, tak termasuk modifikasi reed plate, reed ataupun comb, yang menurut saya sudah termasuk kategori modifikasi "berat". Maklum, masih ngeri melakukan yang begituan...wkwkwk..

Modifikasi pertama saya dilandasi oleh rasa kesal pada harmonika merk ANGEL yang saya beli dan ternyata fals itu! Saya sempat ingin membuangnya, tetapi terinspirasi oleh percobaan teman saya, maka saya berniat untuk menggunakan cover plate harmonika ANGEL itu untuk dipasang pada harmonika saya yang lain.
Setelah mencermati bentuk dan ukurannya, akhirnya saya mendapati bahwa ukuran cover plate harmonika ANGEL sangat pas untuk dipasang di Suzuki Easy Rider saya. Selain itu, menurut saya bahannya lebih tebal dan kokoh ketimbang yang dimiliki oleh EZR tersebut. Pada gambar terlihat, harmonika ANGEL yang asli berada di sebelah bawah, dan Suzuki EZR dengan cover plate ANGEL pada bagian atas. Sangat pas bukan?
Untuk contoh suaranya, dapat Anda lihat di rekaman yang saya buat saat saya terbangun di suatu pagi dan tiba-tiba merasa ingin memainkan harmonika saya. Jadi maaf kalau banyak "polusi suara" dan muka yang masih acak adut...hahahaha...

Berikutnya, juga masih terkait dengan harmonika diatonik Suzuki tipe EasyRider. Bila Anda tahu, bagian belakang harmonika ini memiliki lubang coverplate yang tak terlalu lebar. Nah, yang saya lakukan adalah memperlebar lubang ini supaya lebih "mangap". Asumsi saya, volume suara yang dihasilkan dapat menjadi lebih besar. Cara saya memperbesar lubang tersebut adalah dengan membengkokkan coverplate bagian belakang menggunakan tang jepit. Kebetulan bahan coverplate Suzuki EZR cukup lunak untuk dapat ditekuk. Namun saya musti berhati-hati supaya cover plate-nya tak patah.
Ingin tahu seperti apa suaranya? Silakan simak video berikut ini, asal jangan protes ya..hehehe..karena rekaman ini dibuat saat saya masih baru belajar harmonika, jadi masih banyak "ngarang"-nya :
Sekali lagi ini hanya sekedar contoh modifikasi ringan. Modifikasi yang lain tentunya dapat Anda lakukan sendiri sesuai dengan daya imajinasi Anda. Oleh karena itu, selamat mengutak-atik harmonika Anda!