Tuesday, June 3, 2014

Suzuki Airwave

Berdasarkan pengamatan saya,  teman-teman yang akhirnya tertarik untuk memainkan harmonika, biasanya memiliki pengalaman berkenalan dengan instrumen ini saat mereka masih kanak-kanak. Pada masa-masa itulah, harmonika (kebanyakan) dianggap hanya sebagai sebuah mainan. Dan faktanya, sebagian besar dari mereka bertemu dengan harmonika tipe Tremolo.

Nah, Suzuki ternyata memiliki satu produk harmonika yang dibuat khusus untuk anak-anak. Jenisnya pun bukan Tremolo, tapi Diatonik! Namanya adalah Suzuki Airwave. Produk ini memang dibuat sebagai sarana bagi anak-anak yang ingin belajar cara memainkan harmonika diatonik sejak awal.

Sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu saya sempat membelinya untuk anak saya yang masih berusia 4 tahun. Alasan saya sederhana, setiap kali saya memainkan harmonika, anak saya selalu berusaha meminta harmonika yang sedang saya gunakan, untuk dia mainkan sendiri. Rupanya dia juga sudah mulai tertular virus harmonika dari bapaknya :p . Tapi rupanya rencana saya tak berjalan mulus, karena setelah saya membelikan harmonika tersebut, dia tetap saja berusaha merebut harmonika yang saya mainkan (- -“)

Penasaran dengan Airwave ini, saya mencoba untuk memainkannya. Dengan bodi yang hampir seluruhnya bernuansa plastik, saya kira harmonika ini tak lebih dari sebuah mainan. Di-bend pun saya pikir tak bisa. Eh, tapi saya terkejut ketika saya mencobanya sendiri. Ternyata harmonika ini bisa di-bend persis seperti sebuah harmonika diatonik biasa! Yah, pada prinsipnya, harmonika dengan 10 lubang ini memang adalah sebuah harmonika jenis Diatonik.  Bedanya, jarak antar lubang sangatlah jauh bila dibanding dengan harmonika diatonik biasa. Sepertinya ini sengaja dibuat karena anak-anak pastilah sangat susah untuk mendapatkan single note dengan posisi lubang yang sangat berdekatan, seperti pada harmonika diatonik biasa. Kalau boleh dikatakan, lubang-lubang milik Suzuki Airwave sangatlah mirip dengan harmonika kromatik keluaran Suzuki. Bulat dan agak berjauhan. Jadi, kesan pertama yang saya dapat ketika memainkan harmonika ini adalah seperti memainkan harmonika kromatik, tetapi dengan isi harmonika diatonik. Bedanya, Airwave memiliki bodi yang lumayan pipih.

Suzuki Airwave dilengkapi dengan buku petunjuk yang terdapat pada kemasannya. Buku yang dibuat oleh Ronnie Shellist, salah satu endorsee Suzuki yang terkenal itu, berisi penjelasan tentang teknik-teknik sederhana memainkan harmonika diatonik bagi anak-anak, dan juga ada beberapa tab lagu sederhana.

Yah, karakter suaranya sih memang jauh bila dibanding dengan harmonika diatonik biasa, tapi sebagai sarana pengenalan untuk anak-anak, saya rasa Suzuki Airwave sudah cukup bagus. Ketika saya beli, harganya masih sekitar Rp. 95.000,-.  Airwave tidak dilengkapi dengan baut cover plate, jadi memang sepertinya tak dirancang untuk sering dibongkar pasang. Secara ergonomi, bagian comb-nya dibuat untuk nyaman di bibir anak-anak. Tetapi untuk media belajar bagi orang dewasa , saya tak menganjurkannya. Lebih baik sekalian beli harmonika diatonik yang “sungguhan”. Sekali lagi, Suzuki Airwave memang dirancang sebagai harmonika diatonik untuk anak-anak. Jadi, bila anak Anda sudah mulai nampak tertarik dengan yang namanya harmonika Diatonik, tak ada salahnya membeli Suzuki Airwave untuk mereka.