Harmonika kromatik milik saya bermerk Hohner, tipe Chrometta10. Angka 10 menunjukkan jumlah lubang yang ada pada harmonika itu. Tak seperti
harmonika jenis diatonik, jenis kromatik dapat menghasilkan semua nada,
termasuk nada-nada kromatis (*mudahnya adalah seperti ini : nada kromatis adalah nada-nada yang dihasilkan ketika Anda menekan tuts berwarna hitam pada sebuah piano. Sedangkan nada diatonik adalah nada yang dihasilkan saat Anda menekan tuts warna putih).
Oleh karena itu, strukturnya pun lebih rumit. Namun kali
ini saya hanya ingin membahas secara garis besarnya saja. Detail dan karakter Hohner
Chrometta 10 akan saya bahas pada tulisan yang lain. Mari kita bedah satu per
satu.
>> Cover Plate
Pelat penutup ini memiliki bentuk dasar dan fungsi yang sama
dengan yang dimiliki oleh harmonika jenis lainnya.
>> Comb
Seperti yang pernah saya ulas pada tulisan saya sebelumnya,
harmonika kromatik juga memiliki comb yang tak jauh berbeda dengan yang
dimiliki oleh harmonika jenis diatonik.
>> Mouthpiece
Bagian ini adalah bagian harmonika yang bersinggungan
langsung dengan mulut sang pemain. Pada beberapa jenis harmonika, komponen ini
tak menjadi satu bagian dengan comb, namun pada harmonika milik saya, komponen
mouthpiece dibuat menyatu dengan comb. Bentuk dan kontur mouthpiece akan sangat
menentukan kenyamanan pemain dalam memainkan nada. Tentu saja! Karena bila permukaan mouthpiece tak rapi, maka pemain
akan merasa kesulitan untuk berpindah dari satu lubang ke lubang yang lain.
>> Reed Plates dan Reed
Bagian yang paling penting dari sebuah harmonika adalah reed
plate dan reed. Namun berbeda dengan harmonika jenis diatonik, harmonika
kromatik memiliki lebih banyak reed, karena dituntut untuk dapat menghasilkan
nada diatonik dan kromatik sekaligus. Pada harmonika kromatik milik saya, setiap
lembar reed plate, memiliki 20 reed, sehingga total reed yang ada pada
harmonika ini berjumlah 40 reed (20 reed pada reed plate atas, dan 20 reed pada
reed plate bawah). Jumlah ini tergantung pada tipe harmonika kromatik. Bila
sebuah harmonika kromatik memiliki 12 lubang atau 14 lubang, tentunya reed yang
dimiliki lebih banyak pula.
>> Wind saver
Bila Anda melihat pada gambar, di setiap reed plate terdapat
lembaran-lembaran putih atau coklat yang seukuran dengan reed. Bagian itulah yang disebut
sebagai wind saver. Bagian ini berfungsi sebagai katup yang mengurangi
kebocoran udara, karena sebagaimana kita lihat, dengan jumlah reed yang lebih
banyak, maka jumlah rongga (reed slot) yang terdapat pada reed plate tentunya juga lebih
banyak. Itu berarti kemungkinan terjadinya kebocoran udara sangat besar. Nah,
karena pada harmonika kromatik, 1 lubang dapat berisi 4 reed (reed nada-nada diatonis dan kromatis), maka dengan adanya wind saver tersebut maka
2 reed yang berhimpitan tidak berbunyi semuanya secara bersamaan (hanya salah
satu yang berbunyi). Bila tak ada wind saver, udara dapat menerobos melalui
celah-celah reed slot, yang akibatnya dapat menggetarkan reed yang tidak kita kehendaki untuk bergetar.
>> Slider
Secara garis besar, demikianlah penjelasan tentang komponen penyusun sebuah harmonika kromatik. Semoga bermanfaat bagi Anda yang penasaran dengan harmonika kromatik.
Salam sedot sebul!
mantap blognya papa. mampir juga ke blog saya yah. sama2 penyedot harmonica kita.
ReplyDeletehttp://uncle-jaqk.blogspot.com/2012/02/rokok-kopi-dan-harmonica.html
terima kasih masbro...:)
DeleteSalamSedotSebul
om,,, kalo di harmonika kromatik itu bisa nge-hasili'in nada kromatis sama kayak di diatonik gak?? kayak 1/2 , 1 , atau 1 1/2
ReplyDeletemakasih om :)
Wah ...lha namanya saja harmonika KROMATIK, ya pasti bisa dengan mudahnya menghasilkan nada kromatis. Tak seperti harmonika diatonik, yang memaksa pemainnya menggunakan teknik2 tertentu untuk mendapatkan nada kromatis, pada harmonika Kromatik, untuk mendapatkan nada-nada kromatis, sang pemain hanya perlu menekan tombol yang ada pada bagian pinggir harmonika.
DeleteGitu masbro!
Belajar ahhh. Belinya di mana ya?
ReplyDeleteWah maaf baru baca...terlewat soalnya...
DeleteSetahu saya harmonika kromatik ada yang dijual bebas di gerai MG Sport & Music di toko buku Gramedia, yaitu merk Tower. Tapi ini harmonika kelas "low end".
Kalau mau yang bagusan bisa cari Suzuki SCX, dengan harga di atas 1,5 juta. Atau kalau mau bisa cari di grup Facebook Pencinta Harmonika, dengan mas Guntari Arifin, atau Reyharp.
Terima kasih sudah mampir ya!
Salam Sedot Sebul!
mas bro...ajarin mainin harmonika 16 holes dong.Tutorial untuk harmonika 16 holes please, pemula banget nih
ReplyDeleteMas Wisnu, apakah yang dimaksud itu harmonika jenis Tremolo atau Kromatik ya? Karena kalau Tremolo saya tidak pernah memainkannya, sedangkan untuk jenis Kromatik, saya belum bisa membuat tutorialnya, karena punya saya sudah saya jual...hehehehhehehe......
DeleteTerima kasih ya mas.....Salam Sedot Sebul.....
Mas, harmonika kromatik yang 12 hole kan total nada 48, jadi kalau yang 24 hole, berapa nada mas totalnya?? Apa sama 48 nada??
ReplyDeleteMohon pencerahannya mas, trimakasih mas..
Maklum baru belajar...
hehehhe
Wind saversnya rusak itu belinya dimna ya,dan apa bisa diganti atu diakal dngan bahan yg lain
ReplyDelete