Saturday, January 4, 2014

From Jogja with Harmonica...

Yup!
Liburan Natal yang lalu saya berkesempatan untuk pergi ke Jogja, walau tak lama, hanya sekitar 3 hari saja. Tanpa banyak pikir, segera menghubungi beberapa teman pencinta harmonika yang ada di Jogja, maupun yang sedang pergi ke Jogja, tentu saja untuk melakukan kopdar, alias kopi darat.

Kopdar tersebut mengambil tempat di sebuah angkringan yang terletak di depan kantor harian Kedaulatan Rakyat, dan lebih dikenal dengan nama "Angkringan KR". Tongkrongan ini terletak di Jl. Mangkubumi, yang masih segaris dengan Jl. Malioboro, namun terpisah oleh rel kereta api Stasiun Tugu.

Agak repot juga mencari tempat nongkrong, karena malam itu masih dalam suasana liburan, sehingga tikar-tikar yang tersedia pun penuh sesak. Untung saja kami menemukan satu "kapling" yang kosong, dan langsung kami tempati. Yang jadi masalah adalah mencari orang-orang yang hendak datang. Ya, karena kami belum pernah saling bertemu, hanya lewat FB saja. Kecuali Sunu, yang asli Jogja namun sedang berdomisili di Jakarta dan sering nongkrong bareng saya (lihat video-video saya saat jamming bersamanya).

Namun ada satu orang yang kreatif memberikan tanda. Dia duduk di pinggir trotoar, dan membunyikan harmonikanya keras-keras. Sontak saja kami langsung mengenalinya. Hahahaha...sebuah cara yang ampuh untuk memanggil "kawanan" pencinta harmonika.
Dengan adanya 1 tambahan orang lagi, kami nongkrong berempat.

Kami bicara ngalor ngidul sambil menyantap nasi kucing ala angkringan, dan berdiskusi soal harmonika tentunya. Tak ketinggalan jamming bersama, yang sama sekali tak mengindahkan kaidah "solo jamming" ...hahahaha....Tak apalah, namanya juga masih amatir.

Namun yang menarik adalah saat kami menyaksikan salah seorang rekan menunjukkan sebuah alat sederhana untuk merekam permainan harmonikanya sendiri. Alat unik tersebut terbuat dari bahan sederhana yang mudah didapatkan. Lumayan ampuh juga, karena alat tersebut ditempelkan pada sebuah smartphone yang berfungsi sebagai perekamnya.



Singkat kata, pertemuan malam itu sungguh "guyub" (akrab) dan dipenuhi dengan canda tawa plus obrolan serius seputar harmonika. Mungkin yang datang hanya 4 orang, namun saya punya mimpi dan keyakinan, lain waktu peserta kopdar pasti akan lebih banyak lagi. Maklum, kopdar yang satu ini boleh dibilang agak dadakan.

Yah, saya berharap sih, para pencinta harmonika yang ada di Jogja dan sekitarnya dapat segera mewujudkan pertemuan rutin mereka.
Tentu saja saya juga ingin ikut bergabung...hehehhee......*asal dapat liburnya*.....:p

Terima kasih kepada mas Sunu, mas Mujib dan mas Rifai yang bersedia hadir dalam kopdar malam itu. Ke depannya, semoga virus sebul sedot dapat semakin meracuni masyarakan Jogja juga.

Lanjutkan!!!!

Salam Sedot Sebul

No comments:

Post a Comment