Nah, biasanya dalam setiap pentas, saya dan tim selalu mengadakan aktivitas interaksi bersama dengan audiens, dalam hal ini anak-anak. Permainan seru adalah contohnya. Tak lupa di akhir pentas kami memberikan hadiah kepada para pemenang permainan.
Suatu waktu, terbersit dalam benak saya sebuah pertanyaan : "Hei, kenapa tidak kau berikan saja hadiah berupa harmonika kepada anak-anak itu?"
Pertanyaan yang sungguh menyadarkan saya bahwa (betul juga) itu dapat menjadi celah untuk menularkan virus sedot sebul kepada anak-anak. Sebagai informasi, setiap kali pentas, saya tak lupa memainkan harmonika saya ketika kami mengajak anak-anak menyanyi bersama. Itupun sudah cukup menggugah rasa penasaran anak-anak terhadap harmonika. Apalagi ketika salah satu hadiah permainan yang kami berikan adalah berupa harmonika. Senang sekali ketika melihat ekspresi salah seorang anak yang mendapatkan hadiah harmonika. Teman-temannya juga tampak penasaran ingin melihat harmonika yang didapatnya.
...bersama dengan salah seorang pemenang yang mendapatkan hadiah harmonika.... |
Sungguh, sejak saat itu saya bertekad juga untuk memulai "gerilya" saya dalam mengenalkan dan menularkan virus sedot sebul pada anak-anak. Yah, doakan saja, semoga banyak anak yang terbius sihir ajaib harmonika dan akhirnya suatu saat nanti dapat menjadi pemain harmonika Indonesia yang handal!
...teman-teman penasaran... |
Nampaknya jalan masih panjang, tapi buat saya itu adalah sebuah tantangan dan semoga virus sedot sebul dapat makin menyebar luas di Indonesia.
*Pantang Pulang Sebelum Sedot Sebul*
hahahahahah....:D
Salam Sedot Sebul!