Setelah Purwokerto, saya masih memiliki beberapa kota untuk dikunjungi dalam rangka tugas kantor. Kota berikutnya adalah Jogja. Kota yang sudah tak asing lagi buat saya. Kebetulan pada bulan Desember 2013, saya sempat bertemu dengan beberapa teman Pencinta Harmonika. Salah satunya adalah bro Satria Rifai. Pada kesempatan kali ini saya langsung mengajak beliau untuk ketemu. Gayungpun bersambut, dia menyanggupi untuk mencarikan tempat kopdar. Pengumuman pun dia buat di grup. Pada hari yang sudah disepakati, kami akhirnya bertemu di sebuah warung (besar) angkringan prasmanan di daerah Wijilan, tak jauh dari Alun-alun.
Terjadi sebuah insiden kecil yang membuat kami agak kecewa, karena ternyata tempat yang sudah disurvey oleh Rifai, memiliki peraturan khusus soal pengunjung, yaitu pengunjung tak diijinkan memainkan alat musik. Kaget juga melihat tulisan peraturan tersebut. Namun mau dikata apa lagi?
Akhirnya sembari menunggu beberapa teman datang, kami makan dulu. Tak lama ada beberapa teman datang dan mereka juga ikut makan. Karena ada peraturan tersebut, maka kami sepakat untuk ngobrol-ngobrol saja dulu. Eh, tak dinyana, ada seorang tukang sulap yang minta ijin "mengamen"...ya sudah, daripada tak ada hiburan, maka kami menonton saja pertunjukan bapak pesulap itu. Lumayan menghibur, lah....
Namun namanya Pencinta Harmonika, kalau hanya ngobrol tanpa memainkan harmonika, pasti tak seru. Maka kami sepakat untuk pindah tempat. Ada satu tempat angkringan tak jauh dari situ, yang terletak di pelataran sebuah rumah kuno besar, dan tak ada larangan soal bermain alat musik. Akhirnya kami pindah ke tempat itu, dan nafsu sedot sebul pun bisa tersalurkan. Beberapa kali jamming singkat, dan pengunjung lain segera menoleh ke arah kami..hehehehhe...
Yang seru, 4 dari 6 peserta kopdar berasal dari satu komunitas yang sama, yaitu komunitas Free Diver. Wah, dengan semangat mereka berbagi cerita soal Free Diving ini. Saya dan Rifai hanya bisa terbengong-bengong mendengarkan cerita tentang petualangan mereka. Sungguh beruntung bisa bertemu dengan mereka, karena saya secara pribadi mendapat tambahan wawasan yang menarik.
Singkat cerita, pertemuan dengan teman-teman Pencinta Harmonika di Jogja sungguh berkesan. Arus pertukaran informasi berlangsung dengan derasnya, dan mencakup banyak hal. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada bro Satria Rifai atas kesediaannya mencari tempat untuk kopdar. Ijinkan pula saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dari komunitas Free Diver : Afri, Barid, dan pasangan spesial : Abri & Lya.......
Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi dan dengan jumlah peserta yang lebih banyak!
Terima kasih dan salam sedot sebul!!!
*Special Thanks goes to bro Afri Luhur buat foto yang terakhir....:)
Makasih banyak buat cerita pengalamannya papa :)
ReplyDeleteSy baru tau harmonika di Indonesia punya komunitas yg cukup besar
Mas Jose, sekedar buat gambaran ya...
DeleteSaat saya bergabung di grup Pencinta Harmonika yang ada di Facebook, sekitar pertengahan tahun 2011, anggotanya baru berjumlah kurang dari 1000 orang. Namun pada tahun 2013 akhir, angka ini melonjak drastis melampaui 2500an orang anggota. Saat ini di tahun 2014, anggota grup PH sudah mencapai 3000an lebih.
Semoga besarnya angka itu menunjukkan adanya peningkatan minat masyarakat terhadap alat musik yang satu ini, mengingat harmonika mungkin menurut saya kurang populer di Indonesia. Saya sendiri terkejut melihat adanya penambahan jumlah anggota grup Pencinta Harmonika di Facebook tersebut.
Btw, mas Jose, terima kasih banyak sudah mau mampir di sini!
Salam Sedot Sebul!