Berdasarkan pengamatan saya,
teman-teman yang akhirnya tertarik untuk memainkan harmonika, biasanya
memiliki pengalaman berkenalan dengan instrumen ini saat mereka masih
kanak-kanak. Pada masa-masa itulah, harmonika (kebanyakan) dianggap hanya
sebagai sebuah mainan. Dan faktanya, sebagian besar dari mereka bertemu dengan
harmonika tipe Tremolo.
Nah, Suzuki ternyata memiliki satu produk harmonika yang
dibuat khusus untuk anak-anak. Jenisnya pun bukan Tremolo, tapi Diatonik!
Namanya adalah Suzuki Airwave. Produk ini memang dibuat sebagai sarana bagi
anak-anak yang ingin belajar cara memainkan harmonika diatonik sejak awal.
Sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu saya sempat membelinya
untuk anak saya yang masih berusia 4 tahun. Alasan saya sederhana, setiap kali
saya memainkan harmonika, anak saya selalu berusaha meminta harmonika yang
sedang saya gunakan, untuk dia mainkan sendiri. Rupanya dia juga sudah mulai
tertular virus harmonika dari bapaknya :p . Tapi rupanya rencana saya tak
berjalan mulus, karena setelah saya membelikan harmonika tersebut, dia tetap
saja berusaha merebut harmonika yang saya mainkan (- -“)
Penasaran dengan Airwave ini, saya mencoba untuk memainkannya.
Dengan bodi yang hampir seluruhnya bernuansa plastik, saya kira harmonika ini
tak lebih dari sebuah mainan. Di-bend pun saya pikir tak bisa. Eh, tapi saya
terkejut ketika saya mencobanya sendiri. Ternyata harmonika ini bisa di-bend persis seperti sebuah harmonika diatonik biasa! Yah, pada prinsipnya, harmonika
dengan 10 lubang ini memang adalah sebuah harmonika jenis Diatonik. Bedanya, jarak antar lubang sangatlah jauh
bila dibanding dengan harmonika diatonik biasa. Sepertinya ini sengaja dibuat
karena anak-anak pastilah sangat susah untuk mendapatkan single note dengan
posisi lubang yang sangat berdekatan, seperti pada harmonika diatonik biasa. Kalau
boleh dikatakan, lubang-lubang milik Suzuki Airwave sangatlah mirip dengan
harmonika kromatik keluaran Suzuki. Bulat dan agak berjauhan. Jadi, kesan
pertama yang saya dapat ketika memainkan harmonika ini adalah seperti memainkan
harmonika kromatik, tetapi dengan isi harmonika diatonik. Bedanya, Airwave
memiliki bodi yang lumayan pipih.
Suzuki Airwave dilengkapi dengan buku petunjuk yang terdapat
pada kemasannya. Buku yang dibuat oleh Ronnie Shellist, salah satu endorsee
Suzuki yang terkenal itu, berisi penjelasan tentang teknik-teknik sederhana
memainkan harmonika diatonik bagi anak-anak, dan juga ada beberapa tab lagu
sederhana.
Yah, karakter suaranya sih memang jauh bila dibanding dengan
harmonika diatonik biasa, tapi sebagai sarana pengenalan untuk anak-anak, saya
rasa Suzuki Airwave sudah cukup bagus. Ketika saya beli, harganya masih sekitar Rp. 95.000,-. Airwave tidak dilengkapi dengan baut cover plate, jadi memang sepertinya tak dirancang untuk sering dibongkar pasang. Secara ergonomi, bagian comb-nya dibuat untuk nyaman di bibir
anak-anak. Tetapi untuk media belajar bagi orang dewasa , saya tak
menganjurkannya. Lebih baik sekalian beli harmonika diatonik yang “sungguhan”.
Sekali lagi, Suzuki Airwave memang dirancang sebagai harmonika diatonik untuk
anak-anak. Jadi, bila anak Anda sudah mulai nampak tertarik dengan yang namanya
harmonika Diatonik, tak ada salahnya membeli Suzuki Airwave untuk mereka.