Blessing in Disguise…
Mungkin jargon tersebut cukup dapat mewakili munculnya
sebuah terobosan baru dalam bermain harmonika diatonik. Seperti yang sudah
pernah saya jelaskan, sebuah harmonika diatonik dibuat dengan susunan nada yang
disebut : Richter Tuning, dimana ada beberapa nada yang dianggap “hilang”.
Hilangnya beberapa nada ini sempat dianggap sebagai sebuah kecacatan.
Namun saat harmonika diatonik diboyong dari Eropa ke Amerika Serikat,
dan segera menjadi salah satu alat musik yang popular di kalangan orang kulit
hitam, muncullah sebuah fenomena ajaib. Asal tahu saja, orang-orang kulit hitam
Amerika pada awal abad ke 20 adalah kalangan yang dianggap rendah,
terpinggirkan dan lekat dengan cap Budak. Musik Bluespun sebenarnya muncul dari
kalangan ini. Blues kebanyakan bercerita tentang ratapan, kesedihan, pergumulan
namun juga pengharapan akan hidup yang lebih baik, di tengah-tengah realita
kondisi kehidupan mereka sebagai budak dan kaum marjinal.
Nah, alih-alih menggunakan cara bermain (posisi bermain)
yang dominan dengan nada Tiup, orang kulit hitam Amerika menggunakan posisi
bermain yang dominan dengan nada Sedot.Root Note atau nada dasarnya dimulai
dari lubang ke 2 sedot. Kebetulan juga susunan nadanya sangat pas dengan tangga
nada Blues, yaitu adanya nada 7th flat, atau dalam solmisasi disebut
“Sa” (Nada Si, turun ½).
Posisi ini disebut 2nd Position, atau juga lazim
disebut dengan Crossharp position. Bila kita menggunakan harmonika diatonik
kunci C, makan dengan posisi Crossharp, artinya kita bermain dalam kunci G.
Untuk mudahnya, bila Anda mencari kunci
pada posisi kedua, cukup tambahkan kunci yang tertulis pada harmonika Anda,
dengan 4 nada berikutnya
(mengikuti aturan tangga nada mayor). Misalnya, Anda akan menggunakan posisi Crossharp dengan harmonika kunci D, maka
artinya Anda akan bermain dalam nada dasar
D ditambah 4 nada berikutnya : E = F# - G = A .Ya! Berarti nada dasarnya adalah A.
Jangan lupa, tanda “=”
menunjukkan interval 1 nada, sedangkan “-“ artinya interval ½ nada (interval
pada tangga nada mayor).
Perlu saya tekankan, posisi ini memang paling cocok untuk memainkan lagu-lagu Blues. Nada-nada yang didapat melalui teknik Bending sangatlah menjadi ciri khas permainan Blues Harmonica.
Teknik inilah yang kemudian membuat harmonika diatonik memiliki keunikan tersendiri yang mampu membius banyak orang. Apalagi jika digabungkan dengan teknik hand-cupping, maka sebuah harmonika diatonik dapat menghasilkan suara “melolong”, mirip lolongan serigala yang mampu membuat kecut hati (atau malah jadi galau?!?!).
Susunan tangga nada Blues yang dapat diperoleh dengan
menggunakan posisi Crossharp adalah sebagai berikut :
Sementara itu silakan menyimak video tutorial yang sudah saya
buat, untuk sekedar menjadi tambahan penjelasan. Namun mohon maaf sekali lagi bila volumenya terlampau kecil. Semoga berguna, ya...