Friday, March 22, 2013

Asal Usul

Harmonika adalah sebuah instrumen musik yang menurut saya sangat mengagumkan. Harmonika, terutama dari jenis Harmonika Diatonik, walaupun berukuran relatif kecil, mampu menyihir banyak orang karena suaranya yang khas.

Nah...kalau Anda termasuk dalam kumpulan orang yang ikut tersihir oleh suara harmonika, tak ada salahnya untuk mengetahui, meskipun sekilas, mengenai sejarah alat musik ini.

Menurut beberapa sumber, harmonika sebenarnya berasal dari alat musik tradisional Cina kuno, yang dikenal dengan nama "Sheng". Alat musik ini terdiri atas pipa-pipa yang terbuat dari bambu, diikat secara bersama, dan di dalam setiap pipa, dipasang semacam pelat getar (reed). Bunyi pada instrumen ini disebabkan oleh adanya interaksi antara pelat getar, kolom udara dan aliran udara yang menggerakkan pelat getar tersebut.

Kira-kira pada tahun 1821, seorang pembuat alat musik di Eropa, yang bernama Christian Friedrich Buschmann, membuat sebuah alat musik tiup sederhana yang menggunakan pelat getar dari logam, yang disusun sedemikian rupa secara horisontal. Instrumen buatan Buschmann ini kemudian menginspirasi beberapa orang untuk memodifikasi instrumen musik yang serupa, yang kemudian berkembang menjadi sebuah harmonika modern.

Sekitar tahun 1925, Richter membuat alat musik 10 lubang,  di dalamnya terdiri atas 2 susun lempengan logam (atas-bawah) sebagai tempat menempelnya pelat-pelat getar yang diatur sedemikian rupa. Setiap lempengan mempunyai 10 pelat getar, sehingga dapat dikatakan masing-masing lubang mempunyai 2 pelat getar, yang akan menghasilkan bunyi saat seorang pemain meniup atau menghisap melalui lubang tersebut.
Susunan nada yang dibuat oleh Richter, pada akhirnya akan menjadi standar susunan nada untuk harmonika diatonik masa kini.


Selanjutnya, seorang Jerman bernama Matthias Hohner,  yang awalnya bekerja sebagai pembuat jam, memutuskan untuk mulai terjun ke dalam bidang produksi harmonika. Pada sekitar tahun 1862, Hohner mulai memperkenalkan harmonika produksinya ke wilayah Amerika Serikat. Nantinya, negara ini akan menjadi pasar terbesar untuk harmonika produksi Hohner. Meskipun Matthias Hohner bukan pemain harmonika ulung, tetapi dia berhasil merintis usaha pembuatan harmonika, bahkan hingga kini bisa dikatakan Hohner adalah produsen terbesar harmonika di dunia.

Ada juga orang Jerman yang membuat harmonika modern, bahkan di tahun-tahun sebelum Matthias Hohner memulainya. Mereka adalah Johann Christian Seydel dan Christian August Seydel, yang memulai usahanya di kota Sachsenberg-Georgenthal, Jerman. Hingga kini harmonika buatan Seydel terkenal dengan kualitasnya yang wahid, dan setahu saya, mereka tetap mempertahankan cara pembuatan harmonika secara "handmade". Ini pula yang menyebabkan rata-rata harga harmonika buatan Seydel lebih tinggi bila dibanding dengan merk lain.

Kira-kira demikian sekilas penjelasan mengenai sejarah harmonika. Semoga dapat memberi pemahaman lebih banyak tentang alat musik yang satu ini. Bukankah akan terasa lebih nikmat bila kita dapat memainkan sebuah alat musik dengan bekal pengetahuan tentang sejarahnya?

:)

*  Informasi didapat dari beberapa sumber, dan salah satunya berasal dari blog milik salah seorang teman saya, sesama pencinta harmonika. Ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada om Iman Budi Santoso, yang telah membuat blog tentang harmonika di link ini. Sebagai informasi, beliau adalah seorang pemain harmonika kromatik yang sangat handal, dan juga pendiri grup Pencinta Harmonika di Facebook. Bila Anda tertarik, jangan ragu untuk  bergabung di sana.

No comments:

Post a Comment